Wednesday, May 22, 2013

Mbolata: A Beautiful Beach

Pantai Mbolata Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan



  
Pantai Mbolata yang terletak di bibir pantai Mbolata, Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur mulai ramai dikunjungi para wisatawan baik dari mancanegara maupun domestik. Setiap hari libur ratusan wisatawan memadati pantai yang berjarak sekitar 30 kilometer arah Timurkota Borong, ibukota Manggarai Timur itu. Pengunjung masih didominasi oleh wisatawan domestik.
Fransiscus de Rosari Huik, seorang pelaku wisata setempat mengaku, pantai Mbolata masih merupakan salah satu lokasi wisata andalan yang diminati para wisatawan terutama wisatawan lokal. “Sejak tahun 2008 lalu ketika saya mulai membuka akses wisata di lokasi ini, banyak wisatawan mulai berkunjung ke sini. Namun pengunjung masih didominasi  oleh wisatawan lokal terutama anak-anak sekolah. Sedangkan wisatawan asing belum terlalu banyak tetapi dari catatan kami sudah mencapai lebih dari 1000 wisatawan mancanegara yang datang ke sini,” ujar pemilik Cottage Mbolata ini kepada FBC di pantai Mbolata belum lama ini.
Dikatakan, persoalan yang dihadapi dalam pengelolaan pariwisata di wilayah Manggarai Timur pada umumnya yakni masalah buruknya infrastruktur jalan dan belum tersedianya pelayanan umum seperti listrik. Akses jalan dan listrik menjadi persoalan yang sangat dirasakan oleh para wisatawan dan pengelola pariwisata. Saat ini jalan menuju ke sejumlah obyek wisata termasuk ke pantai Mbolata belum diaspal demikian juga listrik hanya menyalah pada malam hari.
Jaringan listrik belum masuk ke lokasi wisata sehingga mempersulit para pengelola wisata untuk melayani para pengunjung secara lebih memadai. Belum tersedianya jaringan listrik membuat pihaknya terpaksa melayani tamu dengan menu masakan seadanya.”Karena belum ada listrik, kami terpaksa masak dari rumah dan lebih banyak bahan masakan organik yang tidak membutuhkan listrik,”tambahnya.
Rata-rata pengunjung merasa senang dan menikmati keindahan alam, budaya serta memahami kondisi infrastruktur yang belum memadai. Selain masalah minimnya ketersediaan infrastruktur publik, ancaman yang kini dihadapi yakni abrasi pantai yang dari tahun ke tahun semakin mengkwatirkan. Bahaya abrasi kini semakin mengancam kawasan pantai yang disebut-sebut sangat cocok untuk berselancar itu. Menurut keterangan, abrasi di kawasan itu semakin “menggila” sejak 5 tahun belakangan ini. Untuk menanggulangi ancaman abrasi, De Rosari bersama warga setempat mulai menanam sejumlah pohon seperti anakan waru di sejumlah titik untuk melindungi kawasan itu dari terjangan abrasi.

No comments: