Wednesday, May 22, 2013

Assalamu'alaikum: A Story From Ende

Hidup di dalam masyarakat yang sangat beragam memang sulit. Kisah-kisah tentang pertikaian antaragama, suku atau antara aliran dalam suatu agama sudah menjadi berita tahunan yang patut ditangisi masyarkat Indonesia. Bhineka Tunggal Ika, seakan menjadi slogan kosong di tengah beragam pertikaian itu.

Akan tetapi, jauh dari hiruk-pikuk Jakarta, ada daerah yang masih cukup mampu menjamin keamanan di tengah perbedaan. Flores-NTT, daerah yang teramasuk jajaran termiskin di Indonesia, masih cukup kaya akan toleransi. Bahkan, di Flores ini, Perbedaan tidak dipandang sebagai bahaya tetapi sebagai KEKAYAAN yang patut disyukuri. Perbedaan yang selalu ada dalam setiap kehidupan bukanlah masalah yang harus disingkirkan, tetapi perbedaan itu dijadikan kekuatan untuk mengisi kekurangan yang juga tidak perna alpa dari kehidupan ini.

Itulah yang kiranya bisa digambarkan dari film pendek ini. Film ini sendiri hanya wakil dari sekian banyak bentuk toleransi dan keberagaman yang dijadikan kekuatan. Bagi orang luar Flores apalagi yang berada di tempat yang sering terjadi pertikaian antaragama, film ini terasa sulit dibayangkan. Seorang Frater atau calon imam dalam Gereja Katolik bisa menjalankan prakteknya di Pesantren. Akan tetapi, kisah tentang kerjasama ini bukanlah hal baru. sudah cukup lama, Frater-frater SVD menjalankan praktek di pesantren ini. Para frater yang praktek di sini hidup bersama para santri dan selalu menimba pengalaman berharga. Tahun ini ada seorang frater juga yang sedang berada di pesantren Walisanga Ende ini. Semoga kebersamaan ini bisa terus berlanjut dan bisa menjadi inspirasi bagi bangsa ini agar bisa hidup damai meski dalam keanekaan.

Baca juga: http://www.floresbangkit.com/2013/04/sudah-10-bulan-frater-exel-svd-berkarya-di-pesantren-walisanga/

No comments: