Ende FBC. Warga Palue yang tetap bertahan di pulau itu sungguh
menderita. Karena bahan pangan yang terbatas, FBC mendapati mereka
memakan ikan bakar. Bukan untuk kemewahan seperti layak warga kota
besar, namun hanya ikan saja yang dapat mereka makan untuk mengusir
lapar. Hal itu tampak di salah satu Posko di Desa Mausambi Kecamatan
Maurole.
Aktifitas vulkanik Rokatenda semenjak Desember 2012 sungguh mengganggu
kehidupan mereka. Sebagian memang telah mengungsi ke tempat aman seperti
Pantai Utara Ende, Kotabaru, Mausambi, Ropa, Waka dan Mukusaki.
Sebagian lagi ke Maumere.
“Ya kami tahan dulu lapar dengan makan ikan ini, mau bagaimana, kami
nikmati apa adanya saja sebisa kami, ” tutur Yustina Nona, warga asal
desa Reruwairere, Kecamtan Palue Kabupaten Sikka kepada FBC di posko
penampungan pengungsi Desa Mausambi Kecamatan Maurole Kabupaten Ende,
Senin 4/2.
Mereka sudah menerima bantuan berupa beras, mie instan, pakaian, tikar,
kelambu sabun mandi, gula, teh dan susu. Namun jumlah warga pengungsi
yang terus meningkat membuat bantuan tidak terakomodir secara baik.
Kepala Desa Mausambi, Philipus Ligu menuturkan bahwa warga membutuhkan
terutama beras. Pakaian dan yang lain bukan tidak penting tapi kebutuhan
pokok yang lebih penting adalah Beras.
“Makan mereka sehari 2 kali dan beras juga seadanya, ada tiga dapur
untuk melayani warga, untuk memenuhi kebutuhan harian warga,” ujar dia.
Selain menikmati bantuan yang terbatas jumlahnya, untuk memenuhi
kebutuhan harian warga mengkonsumsi makanan sejauh mereka peroleh
seperti membakar ikan, bakar pisang, dan sayur-sayuran berupa
kacang-kacangan yang diperoleh dari daerah sekitar Mausambi.
Beras menjadi kebutuhan utama untuk warga yang telah mengungsi sejak
tanggal 20 Desember itu. Sementara data yang diperoleh dari desa yang
direkap dari dinas Sosial, 5 orang mengkonsumsi beras untuk 4 hari
sebanyak 8 Kg. Ini berarti sehari 2 kg beras dikonsumsi oleh 5 orang.
Warga Palue yang mengungsi di Desa Mausambi sebanyak 268 jiwa yang
berasal dari 3 Desa di Kecamtan Palue, Desa Lidi, Desa Kesokoja dan Desa
Reruwairere. Kecamatan Palue terdiri atas 8 desa dengan jumlah penduduk
sebayak 11.132 jiwa.
“Dari jumlah warga ini yang mengungsii baru 2000-an warga yang lainnya
masih tetap tinggal di Palue,” tutur Wilhelmina Muna, anggota BPD desa
Reruwairere yang mengungsi ke. Mausambi sejak tanggal 20 Desemer 2012.
Pantauan FBC, ada dua buah posko yang dibangun dari Balai Bantuan
Bencana, namun ukuran posko yang kecil tidak mampu menampung semua warga
pengungsi, karena itu sebagian pengngsi beristirahat malam di beberapa
rumah penduduk. (NDO).
No comments:
Post a Comment