Sunday, December 18, 2016

Dua Hari Triple Lima, Persipura Bintang Tercerah

Persipura, Sang Jenderal Sepak Bola, sore tadi mengunci gelar kelima. Ini sekaligus melengkapi angka lima dalam sepak bola dalam dua hari. Sehari sebelumnya, Indonesia harus takluk dari Thailand dalam partai final. Kekalahan ini menjadikan Indonesia meraih lima "bintang juara dua" dalam sepak bola Asia Tenggara. Kekalahan Indonesia pun sekaligus menambah bintang terang menjadi Lima untuk Thailand. Dua hari tripple Lima, Indonesia lima kali Juara Dua, Thailand Lima Kali Juara Satu, dan Persipura Lima Bintang di Indonesia.

Untuk mencapai lima gelar juara dua, Tim Nasional Indonesia berjuang susah payah untuk lolos fase grup. Pada babak Semifinal pun, Indonesia melaluinya secara dramatis. Hingga pada partai Puncak, Tim Garuda menang dramatis di kandang namun gugur di hadapan pendukung Thailand. Lima Bintang emas gagal diraih Indonesia, hanya bintang yang seringkali tak dianggaplah yang akhirnya didapat. Namun perjuangan itu patut dihargai apalagi Indonesia pun tak dianggap sejak babak grup. Partai puncak adalah tanda perjuangan sekaligus alasan keheranan Tim Nasional lainnya.

Thailand adalah Tim yang tampil meyakinkan sejak awal bahkan disebut-sebut sebagai kandidat juara sejak sebelum pertarungan dimulai. Lima Bintangnya adalah yang tertinggi di Asia Tenggara. Bintang kelima ini sekaligus melampaui Singapura yang menjadi Jenderal Sepak Bola Asia Tenggara sebelum disamakan Thailand 2014 lalu.

Yang fenomenal adalah Persipura. Menjadi Tuan Rumah dalam partai pembukaan TSC, Persipura justeru ditahan imbang oleh Persija di hadapan masyarakat kecil Papua dan Presiden Indonesia yang datang dari Jakarta. Selanjutnya Persipura merangkak perlahan dari papan bawah klasemen hingga bertahan lama pada papan tengah klasemen. Persipura yang pantang menyerah akhirnya lama berada pada urutan Tiga klasemen hingga partai-partai terakhir berada di Puncak klasemen. Dalam perjuangan pantang menyerah itu, Persipura harus digoncang oleh pergantian pelatih.

Selain itu, upaya anak-anak Mutiara Hitam pun menjadi berat karena striker andalannya harus meninggalkan teman-temannya di lapangan hijau dan para pendukung untuk memimpin Pasukan Garuda dalam Piala AFF. Tentu bukan hanya Persipura yang merelakan pemainnya untuk membela Tim Nasional. Namun Boas, adalah kapten Mutiara Hitam yang sangat berpengaruh pada permainan Tim.

Fenomenal juga karena pada pertandingan terakhir hari ini, Mandala menjadi merah oleh supporter Persipura. Meski sejak awal hujan mulai turun, para penonton tak mundur. Banyak penonton tak mendapat tempat dalam stadion namun tak rela melewatkan aksi Manu Wanggai di lapangan dengan terpaksa menyaksikannya dari gedung-gedung atau tempat tinggi di sekitar stadion. Persipura adalah kebanggaan masyarakat Papua dan contoh lain spirit perjuangan tanpa menyerah bangsa Papua.

Pada salah satu Spanduk di Stadiun Mandala tertulis "Persipura adalah Harkat dan Martabat Orang Papua". Tulisan ini sangat menonjol di antara banyak spanduk lainnya. Semua orang yang hadir di lapangan kebanggaan Persipura dan masyarakat Papua pasti dengan mudah membacanya. Dan Tulisan ini pun sangat bermakna bagi Persipura dan masyarakat Papua.

Kenapa Persipura dipandang sebagai harkat dan martabat orang Papua?

Jika dipandang dari realitas harian, orang Papua adalah orang-orang kalah atau lebih tepatnya dikalahkan. Sejarah Papua adalah sejarah dimana orang Papua tidak dianggap, menjadi korban yang dilupakan, tanahnya dirampas, manusianya dibunuh, kekayaannya dirampok, manusianya dikriminalisasi, didiskriminasi, disingkirkan dan dipandang tak bernilai dan tak ada bahkan di atas tanahnya sendiri.

Sejarah Papua pun terjadi dan ditulis seturut kehendak pihak lain. Ribuan orang Papua dibunuh untuk dirampas kekayaannya, namun hanya sang pahlawan yang membunuh orang Papua dan merampas kekayaannyalah yang akan dikenang sebagai pahlawan. Sejarah Papua adalah sejarah kematian orang Papua sekaligus sejarah kelahiran pahlawan yang membunuhnya.

2016 ini, lebih dari 4000 orang Papua ditangkap karena ingin bersuara. Bertahun tahun ribuan orang Papua dibunuh karena memperjuangkan harkat dan martabatnya. Semakin hari justeru harkat dan martabat orang Papua semakin diinjak-injak. Setiap hari daftar kekalahan orang Papua semakin panjang. Semuanya karena kekalahan itu terjadi dalam pertarungan yang tidak fair.

Namun, di tengah barisan kekalahan itu orang Papua tak pernah mengalah. Orang Papua memiliki spirit tak terkalahkan. Semangat juang yang pantang mundur meski nyawa adalah taruhannya. Terbukti, ribuan orang ditangkap, banyak yang disiksa, masuk penjara bahkan ada yang mati dibunuh, semangat perjuangan tak jua luntur. Satu orang ditangkap ribuan orang bangkit berjuang. Satu orang dibunuh jutaan orang mengacungkan tangan kiri, Lawan! Penangkapan, jeruji dingin, pentungan, gas air mata hingga timah panas tak mampu meredam perjuangan, setiap hari akan semakin banyak yang bangkit melawan.

Persipura adalah contoh lain spirit perjuangan bangsa Papua. Lima Bintang pun membuktikan spirit perjuangan itu. Namun dalam sepak bola, bangsa Papua bersaing dalam kondisi yang fair. Dalam sepak bola, semua tim memiliki peluang untuk menang tergantung bagaimana tim itu bekerjasama dalam tim dengan strategi dan teknik bermain dalam aturan yang sama. Sepak bola bisa jadi adalah satu-satunya pertarungan yang fair yang memungkinkan setiap tim untuk juara. Dan Persipura membuktikan kemampuan dan semangat meraih juaranya.

Dalam sepak bola, orang Papua bertarung tanpa takut pentungan atau timah panas. Hal berbeda dalam sejarah hidup bangsa Papua. Pertarungan dalam sejarah hidupnya penuh ketakutan dan ancaman. Sejarahnya ditentukan pihak lain. Untuk memilih sejarahnya, orang Papua diarahkan oleh moncong senjata. Dalam kondisi yang tak fair, orang Papua akhirnya selalu kalah. Namun tidak berarti spirit perjuangannya luntur. Sebaliknya apa yang dipandang sebagai kekalahan adalah kelahiran spirit baru. Meski masih dalam kondisi yang tak fair, perjuangan hidup bangsa Papua tetap tak luntur.

Karena itu, Persipura bukan hanya tentang para pemain sepak bola tetapi Persipura adalah Orang Papua. Ia adalah kebanggaan sekaligus spirit. Persipura juga adalah sejarah yang mengingatkan orang Papua bahwa hidup itu harus terus diperjuangkan meski tantangan pasti menghadang. Harkat dan Martabat juga harus diperjuangkan. Kemenangan pun mungkin tercapai dalam hidup. Persatuan dan kerjasama dalam perjuangan adalah keharusan untuk mencapai kemenangan. Maka Persipura adalah simbol bagi orang Papua.

Persipura bukan lagi Jenderal, persipura melampaui Jenderal, ia Jenderal Besar. Persipura adalah Bintang Lima, Bintang yang paling bersinar dalam kegelapan hidup bangsa Papua. Persipura adalah lambang perjuangan, spirit yang tak terkalahkan. Persipura adalah Bintang Fajar, Bintang kemenangan.

Selamat buat Persipura dan masyarakat Papua, terus berjuang dengan spirit pantang menyerah demi mencapai cita-cita. 

No comments: