Friday, October 23, 2015

KEMARAU HARAPAN

Kemarau di Wamena meleleh
Hujan tumpah
Bergemuruh membungkam suara sumbing dari ruang karaoke
Jalan Irian Wamena serentak sepi
Lampu pun ikut membisu padam tak bercahaya
Disambut teriakan syukur tanah yang terbelah
Tempat pohon kasuari menggerogoti air yang tersembunyi di baliknya
Nyanyian sunyi penghuni lembah surga ikutan melambung
Tak perlu ribut mencari air lagi
Apalagi mencari pemerintah yang diam melihat rakyatnya mengering
Tak ada harapan di sana
Hanya pada pucuk-pucuk sayur yang tersenyum menyambut hujan.